Monday, January 21, 2013

Vero & Djakii - 3

Cerita fiksi berdasarkan imajinasi non fiksi #1 (Vero & Djakii).

Bukan jodoh kayaknya, mereka ga sekelas lagi. Tahun ketiga di SMP ini mereka akan berbeda kelas. Apakah mereka akan tetap menjadi temen curhat yang begitu deket seperti dulu? Apakah Djakii akan melepas status jomblonya dan bakal jadian dengan Diva?
Sepertinya ikatan itu setia, ikatan yang terjalin antara Djakii dan Vero sangat erat. Walau mereka berbeda kelas, tapi kedekatan itu masih ada. Dan ketika sekolah mengadakan kegiatan study tour, Djakii dan Vero berada dalam bus yang sama. Selama dalam perjalanan mereka saling bercerita. Berjam jam mereka lewati bersama dengan duduk bersebelahan sambil tertawa bercerita dan kepedulian. Mereka bercerita tentang cerita cinta nya masing masing, cerita bagaimana Vero yang bingung akan hatinya dan cerita bagaimana Djakii yang bingung akan gebetannya. Kepedulian, disaat Djakii sedang sakit, Vero bagaikan seorang ibu yang selalu peduli kepada Djakii. Padahal tentunya Vero tau bahwa kepedulian yang diharapkan Djakii adalah kepedulian dari Diva. Sayangnya kepedulian Diva terhadap Djakii tidak bisa mengimbangi kepedulian Vero terhadap Djakii. Kenapa Vero begitu peduli? Karna hubungan sahabat yang sangat erat atau ada sesuatu? Dan kepedulian Vero ternyata tidak beretepuk sebelah tangan. Disaat Vero sedang sakit pun Djakii juga cukup peduli terhadap Vero, yah peduli sebagai sebatas sahabat, tidak lebih.
Namun ditengah tengah kegiatan study tour, tepatnya hari ke 6 perjalanan, sikap Djakii agak sedikit berubah. Vero mengingat ingat kesalahannya. Apa kesalahan yang Vero perbuat kepada Djakii? Sudah puluhan kali pertanyaan itu dilontarkan pada pikiran dan hati Vero sendiri. Namun tidak ada jawaban akan pertanyaan itu. Yap, Vero memang tidak bersalah apapun, Vero hanya ingat terkahir kali Djakii bersikap baik kepadanya ketika mereka akan berpencar mencari cinderamata berupa pakaian,  Djakii pergi bersama teman teman cowoknya dan Vero ditemani seorang cowok yang dulu pernah ia taksir. Ketika telah bekumpul lagi seusai berpencar menjari baju, sikap Djakii berubah. Apa karena Vero  jalan bareng mantan gebetannya itu? Tapi kenapa Djakii harus ngambek gitu? Dia kan sukanya sama Diva. Atau jangan jangan.......? Tidak mungkin...
Karena Vero tidak tau apa kesalahan yang telah dia perbuat, dia hanya bersikap biasa saja terhadap sikap Djakii yang berubah itu. Djakii pun tak bisa bertahan lama ngambek sama Vero, Vero terlalu baik jika Djakii terus terusan marah sama dia, bahkan tanpa alasan yang Vero tidak mengerti.
Ketika perjalanan pulang dari study tour, Vero & Djakii terus bercerita sepanjang jalan. Mereka begitu menikmati perjalanan pulang ini. Bagi mereka ini adalah waktu yang bakal jadi sangat langka, karena mereka tidak tau kapan momen momen seperti ini dapat diulang lagi. Mereka masih bercerita tentang seputar cerita masing masing dan tertawa. Mereka tidak pernah membicarakan tentang ‘kita’. Hingga pada saat mereka tertawa, Vero langsung bertanya;
          “Hmm.. Kii, gue boleh nanya ga?”
          “Nanya aja langsung Ver, kayak apaan aja lo pakek permisi permisi segala hahaha..”
        “Hmm.. Kalo gue boleh tau, alasan kemaren lo ngambek sama gue itu kenapa?”
          “Ha? Apa? Itu.. itu.....”
          “Ya? Gara gara apa Kii?”
          “Ver...... Gue jujur aja ya, sebenernya gue cemburu liat lo jalan sama dia.”


 Be patient, wait for "Vero & Djakii - 4".

No comments:

Post a Comment