Cerita fiksi berdasarkan imajinasi non fiksi #1 (Vero & Djakii).
Berawal dari perkenalan di kelas 1 SMP.
Perkenalan diawal mereka berteman tidak berkesan sama sekali. Pertama kali kata yang Vero ucapkan kepada Djakii adalah berupa teguran. Vero menegur Djakii yang bersikap kurang sopan pada saat belajar. Djakii membalas teguran Vero dengan muka yang tidak menyenangkan. Sayangnya Vero merasa tidak bersalah sama sekali atas tindakannya itu. Hingga akhir kelas 1 pun tidak ada hal mengesankan yang terjadi antara mereka berdua.
Namun siapa sangka ditahun kedua sekolah mereka bertemu di kelas yang sama lagi?
Disinilah awal mula kedekatan mereka, yang dikarenakan mereka berasal dari kelas yang sama. Mereka semakin dekat dan dekat. Saling bercerita tentang kepribadian dan masalah masing masing, terutama masalah hati. Namanya juga remaja. Dikelas delapan ini cukup banyak kesan yang terekam menjadi kenangan yang aneh bagi Vero, mungkin bisa dimengerti dengan; kenangan yang tampak menyenangkan karena terdapat kesedihan yang tak terungkap.
Diva, sahabat Vero yang cantik, baik, ramah dan pintar. Banyak orang menyenangi Diva, sudah cantik, baik, pintar pula, siapa yang ga tertarik coba? Jadi wajar jika Djakii menyukai Diva. Djakii selalu bercerita kepada Vero tentang apa yang dia rasakan kepada Diva. Vero tentunya ga bisa nolak kemauan Djakii yang minta dicomblangin dengan Diva. Tapi, apa Diva juga punya rasa yang sama terhadap Djakii? Itu pertanyaan yang besar aneh yang bakalan susah dijawab Diva. Diva bukanlah tipe cewek yang mengumbar perasaannya. Dia jarang sekali bercerita tentang perasaannya terhadap Vero, sekalipun Vero adalah sahabatnya. Namun, berdasarkan respek sms yang Djakii terima dari Diva, kayaknya Diva punya rasa yang sama dengan Djakii. Apakah Diva dan Djakii bakal jadian? DD Couple?
Aneh. Rasa aneh yang dialamin Vero. Apa itu?
Ketika melihat betapa so sweet nya Diva dan Djakii, Vero merasa bahagia tapi.........
Vero juga merasakan sesak di dadanya. Apa arti dari semua itu? Vero juga ga bisa jawab pertanyaan dari pikirannya itu.
Bukankah seharusnya Vero merasa sangat senang melihat kedua orang yang dia sayangi sebagai sahabat itu dapat bahagia bersama?
Keromantisan yang terjadi antara Djakii dan Diva bukan menandakan mereka sudah jadian. Ini pun membuat Vero kesal. 'Kenapa? Kenapa sih mereka ga jadian jadian? Ga mungkin perasaan ini aku biarin berkembang sampe meledak. Seharusnya mereka jadian supaya rasa ini hancur dan hilang. Kenapa Djakii ga nembak Diva sih? Padahal udah pasti diterima. Ini bikin aku semakin sakit.', bisik Vero dalam hatinya.
Berbulan bulan sudah kedekatan yang sesuatu terjadi antara Djakii dan Diva, mereka masih belum jadian. Malahan Vero udah jadian duluan dengan Fahmi, yang merupakan temen deket Djakii juga. Hubungan Vero dan Fahmi tidak berjalan begitu lancar. Setiap masalah yang terjadi dalam hubungan mereka, Vero selau curhat nya ke Djakii. Hingga pada akhirnya Vero diputusin sama Fahmi yang cemburu terhadap kedekatan Vero dengan Djakii.
2 bulan berikutnya Vero punya pacar baru dan Djakii Diva masih belum jadian. Mereka betah dengan status jomblo bahagia nya. Entahlah apa yang ada dipikiran Djakii, Vero tidak bisa membacanya. Seperti hubungan sebelumnya, kisah yang sama terjadi lagi pada Vero. Diputusin pacar yang cemburu terhadap kedekatan Vero dengan sahabat cowok terbaiknya itu, yap Djakii.
Vero tidak pernah mendapatkan pacar yang mencoba ngertiin hubungan persahabat keeratan yang terjalin antara Vero dan Djakii. Maka dari itu, Vero lebih memilih untuk men jomblo sampai dia menemukan yang bisa mengerti dia sepenuhnya.
Tahun kedua di SMP berakhir. Apa Vero dan Djakii masih akan satu kelas? Kisah apalagi yang akan terjadi diantara mereka?
Coming soon, "Vero & Djakii - 3".
No comments:
Post a Comment