“Apa
Ris? Kamu mau kita putus?”
“Iya, gue ngerasa ga pantes lagi
buat lo, karena selama lo dirawat dirumah sakit, yang setia nungguin lo itu
adalah Vero, bukan gue. Gue ngerasa
lebih baik kita berakhir sampe disini.”
“Kalo itu emang keputusan lo,
dan itu yang bisa nge buat lo feeling better, yaudah..”
“Gue minta maaf ya atas
kesalahan gue selama ini ke elo, dan makasih atas kebahagiaan yang pernah lo
perbuat untuk gue.”
“Iyaa, gue juga Ris. Ohya, pintu
terbuka lebar kok Ris...”
Djakii
agak kasar. Tentunya dia sangat kesal. Semua berubah begitu saja secara
drastis. Cewek yang selama ini Djakii sayangin, mau begitu aja ninggalin Djakii
dalam kondisi kayak gini?
Hari
berganti minggu, minggu berganti bulan. Kini keadaan Djakii udah membaik. Dia
udah bisa melanjutkan sekolahnya. Dia bersekolah di SMA Negeri 3 Semarang, beda
sekolah dengan Vero. Pasti sedih dan kacau rasanya, mungkin bisa dibilang
galau, soalnya dia bakal ngelanjutin sekolah selama 3 tahun tanpa sahabat
terbaiknya itu.
Walau
semua tentang Vero & Djakii tinggal kenangan, bagi Vero semua itu adalah
kenangan yang indah walau tersisip rasa kesedihan di dalamnya. Kini mereka
berpisah, tapi uniknya mereka berada di satu provinsi yang sama, Jawa Tengah.
Seitiap
malam, Vero tak pernah absen menulis diary nya yang berisi tentang perasaannya
saat mengenang kembali apa yang pernah terjadi antara dia dan Djakii. Senyum,
tawa dan airmata pun tak pernah absen untuk menemaninya sembari menulis.
Mereka
sehati. Yap sama, hampir setiap malam Djakii selalu flashback. Di kamera
kesayangannya itu, terdapat banyak foto dia dan Vero. Vero yang selalu bisa
menemaninya untuk hunting photo. Djakii hobi banget sama fotografi dan Vero
sering banget jadi targetnya. Dan dari itu semua, Djakii membuat suatu karangan
indah. Sesuatu untuk Vero, Vero yang ia tunggu janjinya untuk pasti bisa
menemui Djakii kembali, walau entah kapan.
Merindukan
sesuatu yang pernah selalu ada disisi kita itu wajar kan? Merindukan segala
apapun yang pernah terjadi antara kita dan seseorang yang kita sayangin..
Bytheway,
mereka kan satu provinsi, kenapa ga janjian aja buat ketemuan?
Sayangnya
Vero ga tau kalo Djakii bersekolah di SMA Negeri 3 Semarang. Dan Djakii ga
berani buat jemput Vero yang bersekolah asrama.
Waktu
demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move
on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak
ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus
berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the
best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa
lalu. Move on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus
bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best. Waktu demi
waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on.
Do the best.
Tiga
tahun sudah berlalu. Moto itu sudah menjadi pegangan hidup yang di hantui masa
lalu. Kini Vero & Djakii sama sama sudah lulus SMA. Bagaimana dengan kuliah
mereka? Akan kah mereka dipertemukan? Akankah semua menjadi sesuatu yang indah
walau hanya akan terjadi di akhir? Atau semua jauh dari dugaan dan harapan? Akankah
semua terungkap? Atau hanya akan menjadi misteri rahasia yang tak akan pernah
ada jawabnya?
Wait for the end "Vero & Djakii - 6".
No comments:
Post a Comment