Friday, February 1, 2013

Vero & Djakii - 5

Cerita fiksi berdasarkan imajinasi non fiksi #1 (Vero & Djakii).


        “Apa Ris? Kamu mau kita putus?”

       “Iya, gue ngerasa ga pantes lagi buat lo, karena selama lo dirawat dirumah sakit, yang setia nungguin lo itu adalah Vero, bukan gue. Gue  ngerasa lebih baik kita berakhir sampe disini.”

        “Kalo itu emang keputusan lo, dan itu yang bisa nge buat lo feeling better, yaudah..”

        “Gue minta maaf ya atas kesalahan gue selama ini ke elo, dan makasih atas kebahagiaan yang pernah lo perbuat untuk gue.”

         “Iyaa, gue juga Ris. Ohya, pintu terbuka lebar kok Ris...”

Djakii agak kasar. Tentunya dia sangat kesal. Semua berubah begitu saja secara drastis. Cewek yang selama ini Djakii sayangin, mau begitu aja ninggalin Djakii dalam kondisi kayak gini?



Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Kini keadaan Djakii udah membaik. Dia udah bisa melanjutkan sekolahnya. Dia bersekolah di SMA Negeri 3 Semarang, beda sekolah dengan Vero. Pasti sedih dan kacau rasanya, mungkin bisa dibilang galau, soalnya dia bakal ngelanjutin sekolah selama 3 tahun tanpa sahabat terbaiknya itu. 


Walau semua tentang Vero & Djakii tinggal kenangan, bagi Vero semua itu adalah kenangan yang indah walau tersisip rasa kesedihan di dalamnya. Kini mereka berpisah, tapi uniknya mereka berada di satu provinsi yang sama, Jawa Tengah. 


Seitiap malam, Vero tak pernah absen menulis diary nya yang berisi tentang perasaannya saat mengenang kembali apa yang pernah terjadi antara dia dan Djakii. Senyum, tawa dan airmata pun tak pernah absen untuk menemaninya sembari menulis. 


Mereka sehati. Yap sama, hampir setiap malam Djakii selalu flashback. Di kamera kesayangannya itu, terdapat banyak foto dia dan Vero. Vero yang selalu bisa menemaninya untuk hunting photo. Djakii hobi banget sama fotografi dan Vero sering banget jadi targetnya. Dan dari itu semua, Djakii membuat suatu karangan indah. Sesuatu untuk Vero, Vero yang ia tunggu janjinya untuk pasti bisa menemui Djakii kembali, walau entah kapan.




Merindukan sesuatu yang pernah selalu ada disisi kita itu wajar kan? Merindukan segala apapun yang pernah terjadi antara kita dan seseorang yang kita sayangin..


Bytheway, mereka kan satu provinsi, kenapa ga janjian aja buat ketemuan?

Sayangnya Vero ga tau kalo Djakii bersekolah di SMA Negeri 3 Semarang. Dan Djakii ga berani buat jemput Vero yang bersekolah asrama.


Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best. Waktu demi waktu. Terus berjalan. Terus bergerak. Tak ingin terbuai masa lalu. Move on. Do the best.
 


Tiga tahun sudah berlalu. Moto itu sudah menjadi pegangan hidup yang di hantui masa lalu. Kini Vero & Djakii sama sama sudah lulus SMA. Bagaimana dengan kuliah mereka? Akan kah mereka dipertemukan? Akankah semua menjadi sesuatu yang indah walau hanya akan terjadi di akhir? Atau semua jauh dari dugaan dan harapan? Akankah semua terungkap? Atau hanya akan menjadi misteri rahasia yang tak akan pernah ada jawabnya?



Wait for the end "Vero & Djakii - 6".

No comments:

Post a Comment