Cerita fiksi berdasarkan imajinasi non fiksi #2 (Satu).
“Huuaaa Machaaannn!! Pokoknya lo harus nginep dirumah gue malam ini juga. Titik. 15 menit dimulai dari sekarang lo sudah harus nyampe dikamar gue.”
Tutt.. tutt.. tutt.. tutt..
Bunyi telepon terputus begitu saja.
Marisa
Chania, sahabat Gea itu harus bergegas pergi kerumah wanita yang terdengar
menangis gila saat meneleponnya tadi. Waktu 15 menit sesungguhnya bukanlah
waktu yang masuk akal untuk mencapai kamar Gea. Malam ini Machan akan jadi
pembalap terhebat.
“Gey, buka pintunya.. Ini gue Marisa bukan macan.”
“Machaaaaann, telat chan, telat huaaa..” Gea memeluk sahabtnya eraterat.
“Gey, buka pintunya.. Ini gue Marisa bukan macan.”
“Machaaaaann, telat chan, telat huaaa..” Gea memeluk sahabtnya eraterat.
"Yaa maklumlah, ini kan malam
minggu. Jalanan jam segini masih rame, pasangan alienalien itu sedang
berkeliaran. Jangan nangis dong, maaf yaa?”
“Bukan itu Chan, gue telat jujur ke Marcel kalo gue itu masih sayang sama dia.”
“Maksudnya telat? Jangan bilang kalo dia.....”
“Dia udah jadian sama Molina. Haaa. Gue galau Caaan.”
Sekotak
tisu sepertinya tidak cukup. Hiburan dari Machan seakan akan basi begitu saja.
Gea galau tingkat dewa. Sangat sulit baginya menerima kenyataan bahwa MM
Couple sekarang benerbener nyata.
H-19.
No comments:
Post a Comment