Ramadhan semakin dekat dan aku begitu bahagia, sekiranya.
Ternyata ramadhan tidak datang sendiri, ada yang mengikutinya.
Ramadhan begitu terang, namun gelap yang datang bersamanya.
Membuatku ragu, siapa yang kusambut seharusnya.
Pintu yang sama tidak akan bisa dimasukinya.
Ternyata sempat kujawab sapa sang gelap.
Menyadarkanku bahwa terhadap ramadhan kutak sigap.
Siapa yang salah, kenapa kupertanyakan?
Diri sendiri tak bisa kusalahkan, sebuah pembelaan yang tak punya iman.
Ramadhan, aku rindu ketenangan, kebahagiaan yang sifatnya tidak keduniawian.
Ramadhan, datanglah sendirian.
No comments:
Post a Comment