Wednesday, March 13, 2013

Nothing Left

Sesuatu yang pernah singgah. Tidak abadi. Namun berkesan, sangat. Dan mungkin tidak terlupakan.  Seperti......
"Selamat Pagi :) Semoga harinya menyenangkan yaa"
Atau.....
"Pagiihh :D"
Atau.....
"Semoga mimpi indah yaa"
Atau.....
"Haii..."
Atau.....
Jangan paksa aku mengingat lebih jauh lagi.

Singkat, namun berkesan, walau terkadang membosankan, tapi berarti. Sesuatu yang kurindukan disaat bangun tidur, kurindukan ketika ingin ke dunia mimpi, kurindukan saat kesepian menyapa, saat kau tak lagi bersamaku.
Kini semua tiada lagi. Sesingkatpun tiada lagi. Sudah seperti orang yang tidak saling mengenal.
Jangan kan  untuk menegur, mungkin sekedar untuk melihat saja tidak mau.
Aneh. Sangat aneh. Tidak pernah kuduga semua akan berubah sejauh ini. Sebenarnya aku ingin menyapamu layaknya teman seperti dulu. Tapi kelihatannya kau tidak akan peduli sama sekali.
Aku bertanya tanya. Haruskah putusnya suatu hubungan juga diiringi putusnya silahtuhrami? 

Dan pernah pula. Aku menginginkan seseorang untuk tidak menghubungi ku lagi. Namun ketika dia benar benar melakukan apa yang kuinginkan, aku malah merasa sunyi, sepi. Aku menunggu nunggu sesuatu muncul dilayar handphoneku. Terkesan plinplan. Tapi dari situlah aku menyadari pentingnya kehadiranmu. Dikala 'the lonely' menemaniku, aku rindukan tawa renyahmu bersamaku, ke-ke-po-an mu, ke-lu-cu-an-mu, dan cerita cerita mu.

Bodohnya aku baru menyadari pentingnya seseorang setelah dia menjauh dan pergi. 

No comments:

Post a Comment