Rasanya sedang berada di ketinggian rata-rata.
Ah, tapi gue kan belum pernah mendaki gunung yak.
Lega nafas ini rasanya karena jemari telah kembali ke panggungnya.
Gue kangen, pakai banget.
Sayangnya, yang benar-benar mendesak jemari ini adalah dia yang menjadi alasan hidupnya panggung ini dulu.
Ada yang ingin kuceritakan padanya, tentang masa lalu yang kuingat saat masa ini terjadi.
No comments:
Post a Comment